Home » , » Apa Perbedaan Warm Booting dan Cold Booting Dalam Proses Menghidupkan Komputer

Apa Perbedaan Warm Booting dan Cold Booting Dalam Proses Menghidupkan Komputer

Posted by Rom Flash Media on Saturday, August 1, 2015

Apa Perbedaan Warm Booting dan Cold Booting Dalam Proses Menghidupkan Komputer.

Istilah booting dalam sebuah komputer adalah proses menghidupakn komputer, bagi anda yang sudah bergelut dalam dunia teknologi, penggunaan komputer adalah wajib hukumnya. Karena komputer adalah sarana utama untuk mendukung pekerjaan anda dalam bidang teknologi tersebut. IStilah booting bagi sebagian pengguna komputer seperti yang dijelaskan tadi adalah bukan merupakan hal yang aneh di pendengaran telinga. Namun bagi sebagian orang yang masih awam dalam bidang teknologi, khusunya dalam penggunaaan sebuah komputer, pasti akan bertanya-tanya apakah istilah booting itu sendiri.
Nah melalui artikel yang sederhana ini saya akan mencoba menshare sedikit penjelasan tentang istilah booting, sehingga dapat memberikan gambaran kepada anda. Dalam dunia teknologi komputer dikenal dengan dua macam istilah booting, yaitu warm booting dan cold booting. Masing-masing istilah booting tersebut mempunyai prosedur yang berbeda dalam menghidupakn sebuah komputer. lebih jelasnya silahkan simak artikel dibawah ini :
Warm Booting dan Cold Booting
Warm Booting dan Cold Booting

Warm Booting.

Sesuai dengan namanya yaitu warm booting, itu adalah istilah dalam bahasa inggris. Dimana jika kita urai, arti yang terkandung di dalamnya dalah sebagai berikut : Warm dapat kita artikan hangat, dan Booting adalah proses menghidupkan komputer. jadi secara sederhana dapa tkita simpulkan artinya, yaitu proses menghidupkan komputer dari keadaan sudah panas atau hangat. Maksudnya disini adalah proses menghidupkan komputer pada saat komputer sudah menyala. Terdapat beberapa metode yang dapat anda lakukan untuk melakukan proses Warm Booting ini, diantaranya adalah :

  1. Dengan melakukan restart pada saat komputer sudah menyala, restart disini dapat anda lakukan dengan cara menekan tombol start yang berada di sebelah kiri bawah, kemudian anda memilih restart. metode ini dapat anda pilih jika pada saat itu komputer sedang dalam kondisi normal artinya tidak terdapat gangguan pada sistem komputer yang sedang berjalan,  sehingga proses restart dapat berjalan dengan lancar.
  2. Menggunakan kombinasi tombol CTRL + ALT + DEL. Metode ini dapat anda lakukan pada saat komputer masih dalam posisi boot awal atau masih dalam tampilan BIOS. sehingga belum memasuki Sistem Operasi atau OS.
  3. Yang ketiga adalah dengan menggunakan tombol pada CPU, anda pasti sudah mengenali beberapa macam tombol yang terletak pada casing CPU, nah.. Tombol disini yang saya maksud adalah tombol restrat. Dengan menekan tombol restart pada casing CPU otomatis akan memaksa komputer untuk melakukan restart. Hal ini dapat anda lakukan sebagai langkah darurat pada saat komputer anda tidak respon atau hang dalam waktu yang cukup lama, sehingga anda tidak dapat melakukan apa-apa pada klik muse ataupun menggunakan kombinasi tombol pada keyboard seperti pada metode nomor 2 diatas.

Skema Proses yang terjadi saat Warm Booting.

Beginilah skema yang terjadi pada unit komputer saat anda melakukan proses warm booting pada komputer tersebut.
  1. Pada Power Supply Unit : Saat aliran listrik dari PLN berjalan stabil, maka Power supply akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard dan memberi tahu ke komputer untuk siap dinyalakan.”
  2. BIOS ROOM. pada perangkat ini akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya"
  3. Bila pada saat proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
  4. Selanjutnya BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  5. Pada BIOS utama akan berusaha untuk menemukan perangkat keras yang menggunakan BIOS.
  6. Pada proses Start Up. “Program BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  7. Pada Memory BIOS. “BIOS akan melakukan test keadaan memori (RAM)”
  8. Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan mengetest semua perangkat keras yang terhubung dengan komputer.” untuk memastikan semua perangkat keras dapat berjalan dengan normal.
  9. Pada PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, Scanner, USB keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  10. Pada BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
  11. Pada BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.” biasanya pada pengaturan boot sequence agar komputer dapat meload Sistem Operasi, maka perangkat yang diaktifkan pertama kali adalah Hard Disk, kecuali jika komputer anda support untuk boot dari perangkat lain, misalkan USB Flash Disk. Anda dapat memilihnya untuk melakukan Boot dari flash disk, sebagai contoh anda ingin melakukan install OS dari flash disk.
  12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  14. Jika terjadi Error. “BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
  15. Pada psosisi ini anda dapat melakukan salah satu dari opsi metode warm boot diatas.

Cold Booting.

Definisi secara umum cold booting adalah merupakan proses menghidupkan komputer dari keadaan masih dingin, ini artinya komputer dinyalakan dari posisi masih mati, sehingga dinamakan cold atau dingin karena semua perangkat keras yang bekerja pada sistem komputer masih dalam keadaan dingin.Langkah untuk melakukan proses cold booting juga tergolong sederhana sekali, karena hanya terdapat beberapa langkah singkat yang dapat anda lakukan untuk melakukan cold booting ini. Caranya dalah sebagai berikut ;
  1. Langkah awal yang perlu anda lakukan adalah menancapkan Kabel Power dari Power Supply yang terdapat di dalam CPU untuk terhubung ke stop kontak yang biasanya tertempel di dinding sebagai sumber aliran listrik dari PLN.
  2. Hanya sekedar cek ulang, anda harus memastikan semua peralatan pendukung kinerja komputer dapat terpasang dengan benar pada tempatnya, misalnya ; Monitor, Keyboard, Mouse. 
  3. Nah, Disini adalah langkah utama dalam melakukan proses Cold Booting dengan cara menekan tombol power pada casing CPU.

Skema Proses yang terjadi saat Cold Booting.

Beginilah skema yang terjadi pada unit komputer saat anda melakukan proses cold booting pada komputer tersebut.
  1. Pada Power Supply Unit : Saat aliran listrik dari PLN berjalan stabil, maka Power supply akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard dan memberi tahu ke komputer untuk siap dinyalakan.”
  2. BIOS ROOM. pada perangkat ini akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya"
  3. Bila pada saat proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
  4. Selanjutnya BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  5. Pada BIOS utama akan berusaha untuk menemukan perangkat keras yang menggunakan BIOS.
  6. Pada proses Start Up. “Program BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  7. Pada Memory BIOS. “BIOS akan melakukan test keadaan memori (RAM)”
  8. Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan mengetest semua perangkat keras yang terhubung dengan komputer.” untuk memastikan semua perangkat keras dapat berjalan dengan normal.
  9. Pada PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, Scanner, USB keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  10. Pada BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
  11. Pada BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.” biasanya pada pengaturan boot sequence agar komputer dapat meload Sistem Operasi, maka perangkat yang diaktifkan pertama kali adalah Hard Disk, kecuali jika komputer anda support untuk boot dari perangkat lain, misalkan USB Flash Disk. Anda dapat memilihnya untuk melakukan Boot dari flash disk, sebagai contoh anda ingin melakukan install OS dari flash disk.
  12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  14. Jika terjadi Error. “BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
  15. Jika Normal, maka komputer akan memasuki desktop dan siap untuk digunakan.
Demikian uraina singkat tentang Apa Perbedaan Warm Booting dan Cold Booting Dalam Proses Menghidupkan Komputer, semoga bermanfaat.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}